Iqra',
bacalah wahai pemuda!
dengan
tulus menyebut Nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang,
Bissmillahi,
Ar-Rahman.. Ar-Rahiim.. bukan sekadar di bibir.
dan
jangan bosan-bosan membaca panjang-lebar status saya (he)
dan
orang yang mencintai, mengikuti (menyerupai) perilaku-perilaku artis-artis
dalam negeri maupun luar negeri dalam berperilaku, berpenampilan, dan cara
berpakaian, jika artis tersebut orang-orang yang berdosa, hina, dan orang yang
kafir, maka, tidak lain orang tersebut termasuk golongan mereka, dan klak di
akhirat akan dikumpulkan bersama mereka.
Sudikah
kalian yang seharusnya berada di kelompok Nabi Saw, Dzurriyat, Auliya, dan para
Walinya karena meneladani dan mencintainya, namun kalian telah mengganti mereka
dengan meneladani dan mencintai artis-artis idola yang kebanyakan mereka
musuh-musuh Allah yang tidak diridhoi-Nya, dan kafir?
Buktikanlah
dari diri kalian, tanyakan kepada hati-hati kalian!
Coba,
Lebih
banyak manakah kalian dalam mengenal
Nabi Saw, Dzurriyat (ahlul baitnya),
Auliya,
dan para Walinya ataukah kalian lebih mengenal artis-artis idola baik yang dari
Timur maupun Barat?
bahkan
kalian yang tidak tahu nama-nama Istri dan anak cucu Nabi Saw, Sahabatnya, dan
ahlul bait, wali-wali sampai sekarang, namun kalian begitu mengenali nama-nama
artis idola kalian sampai anak-anak, pacar, istri-istri, dan rumah bahkan
barang-barang rumahnya mereka pun kalian tahu.
Lebih
banyak meniru siapakah kalian?
cara
hidup kalian, kalian yang tidak mencerminkan Islam, yang tidak mendukung syariat
(aturan-aturan) Islam, apalagi menerapkannya dalam keseharian kalian?
bagaimana
mungkin kalian bisa meneladani Nabi Saw, Dzurriyat (ahlul baitnya),
Auliya,
dan para Walinya jika mereka adalah pemegang syariat, yang menjadikan syariat
menempel di darah daging mereka? sedangkan kalian?
Ada
orang berteriak syariat saja kalian sudah seakan-akan tersinggung hati, tidak
nyaman, lalu mencelanya, memberi kritikan kepadanya, dan bahkan sampai
memusuhinya?
heran,
kalian itu termasuk kelompok mana? padahal kalian mengakui Islam, tetapi kalian
memusuhi apa yang ada di dalam Islam? apakah status kalian saja
"Islam", sedangkan pola pikir kalian sudah menyatu di kelompok
orang-orang Barat yang memusuhi Islam?
Bagaimana
tidak, jika setiap hari pikiran kalian disibukkan dengan buku-buku yang ditulis
orang-orang Barat (ideologi orang kafir) dibanding belajar kitab-kitab
al-Quran, Hadist atau kitab yang dutulis dari para Wali, Habaib, dan para
Ulama.
Bagaimana
tidak, jika setiap hari mata kalian disibukkan dengan tayangan-tayangan film,
video orang-orang kafir dibanding tayangan-tayangan film Islami, video
majelis-majelis, tausyiah, ceramah para Habaib dan Ulama yang beredar.
Bagaimana
tidak, jika setiap hari telinga kalian disibukkan dengan petuah-petuah
orang-orang Barat, atau melalui syair dan musik-musik mereka, dari pada
mendengarkan ayat-ayat Quran dan petuah dari para Habaib, Kyai, dan
ulama-ulama.
"dan
sesungguhnya kami jadikan untuk si Neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah), dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu
seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah
orang-orang yang lalai." (Al-A'raf: 179)
Hina
bukan? penglihatan, pendengaran, hati, dan otak kita?
dengan
media-media yang sungguh memudahkan kita ini dalam berhubungan, apakah
penglihatan, pendengaran, hati, dan otak kita tidak memanfaatkan kebaikannya
tetapi malah akan terus teracuni dan membaur dengan orang-orang yang tidak
diridhoi Allah?
syariat,
disanalah
aturan hidup kita wahai saudara,
disanalah
yang mencerminkan teladan-teladan besar kita
disanalah
pembeda antara yang kafir dan yang batil dengan yang Islam dan yang benar.
disanalah
keadilan dan persatuan
kita
dapat banyak belajar
lantas
apa selanjutnya saudara, yang akan kau lakukan setelah membaca pesan-pesan saya
ini bahwa kaulah yang punya penglihatan yang bagus, pendengaran yang bagus,
hati, pikiran, dan kulit yang dulu diberikan Allah dalam keadaan suci dan
sebersih-bersihnya itu?
apakah
kita akan melanjutkan mengotori diri kita, jiwa dan raga kita dengan hal-hal
yang tidak diridhoi-Nya, hal-hal yang haram, yang batil, dan yang dibenci oleh
Allah?
sungguh,
jika engkau yang membaca ini tersentuh, tersingguh, atau muncul perasaan was,
gembiralah bahwa cahaya yang dulu dihidupkan Allah, sekarang masih nyala
meskipun begitu redup.
bersihkanlah
usang di dinding-dinding hati supaya cahaya kian kembali menyinari
kepada
jiwa raga yang telah lama menderita
bersama
orang-orang yang tidak diridhoi-Nya
hati
yang gelap; berdebu dan sunyi
kembalilah
engkau terangi dengan Kalam Ilahi
dan
mulailah memandangi wajah sang penolong hati
yang
membebaskan kita,
yang
dengan cahayanya kita menikmati hidup
Ialah
sebaik-baik tauladan sejati, Rasulullah Saw
bukalah
dan terangi kembali dengan cahayanya
sebelum
hati benar-benar tertutup mati dan engkau tidak melihat lagi kebenaran di
setiap petuah-petuah seperti ini
sangat
hinalah jika ternyata umur kita sangatlah terlalu muda dan bukanlah tua sbagai
syarat bagi Malaikat Izroil menemui kita sedangkan kita dalam keadaan berada
dalam kelompok orang-orang yang tidak diridhoi-Nya, maka siksa apakah yang
menanti kita?
Mari,
bersama perbaiki akhlak kita, dari kebiasaan-kebiasaan kita setiap hari menjadi
sosok seorang muslim sejati. Mulailah mengenal sejatinya Nabi Saw, Dzurriyat
(ahlul baitnya), Auliya, dan para Walinya. Pelajarilah ilmu-ilmu mereka jangan
hanya ilmu-ilmu dunia seperti yang engkau pelajari di sekolah, kampus dari
pemikiran-pemikiran orang Barat yang tidak membawa manfaat sedikitpun bagi
akhiratmu. Ilmu yang sangat bermanfaat bagi akhirat hanyalah ilmu agama, yang
merupakan warisan yang bersambung hingga Nabi Saw. dan ketahuilah, ilmu dunia
berada jauh di bawah ilmu agama. Agama mengatur segala aspek kehidupan dunia.
Sangat
rugilah orang yang disegani banyak orang karena kecerdasan dan prestasi ilmu
dunianya, namun miskin ilmu agamanya (tidak didasari ilmu agama)
Jangan
salah pandang mengenai ilmu yang kau pelajari mengenai anjuran menuntut ilmu.
Mulailah
membalik keadaan dalam menggunakan penglihatan, pendengaran, otak, hati, dan
kulit kita supaya tidak termasuk orang-orang yang merugi dan menyesal klak.
Mulailah
membiasakan hidup dengan ilmu agama, menjadi orang-orang yang berjiwa muslim
sejati.
Allahummasholli
ala saiyidina Muhamad wa ala Alihi saiyidina Muhammad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar