Hukum timbal balik
Coba, berpikir sekali lagi toh!
Pahami ini, "Kalau kamu mau menolong Allah Swt., maka kamu akan ditolong Allah Swt."
Menolong Allah, misalnya:
Disuruh beriman ya beriman, disuruh sholat, puasa, zakat, dan sebagainya ya menuruti sesuai aturannya.
Lalu dipanggil Allah supaya sholat berjamaah ya memenuhi panggilan, disuruh memakai hijab ya dipakai jilbabnya, dilarang bermaksiat ya jangan bermaksiat, dilarang pacaran ya jangan pacaran!
Loh coba,
Sekarang kamu mengadu-ngadu, "Mengapa", "Kenapa", "Bagaimana", minta-minta tolong karena permasalahanmu, karena hutangmu, karena pertengkaranmu, karena musibahmu bahkan karena pacarmu, karena kamu ingin itu begini, yang begini supaya begitu, kamu minta-minta tolong kepada Allah supaya masalah-masalahmu cepat selesai! Panggil-panggil Allah supaya cepet-cepet menolongmu.
Hmmm, coba;
Jika kamu dipanggil Allah cepat datangnya, maka jika kamu memanggil Allah, tentu Allah akan cepat mendatangimu, "Ada yang bisa Aku bantu?" dengan cepat masalahmu diselesaikan dan doamu cepat dikabulkan.
Nah, jika kamu dipanggil Allah (semisal) untuk sholat berjamaah (adzan), apa kamu langsung cepet-cepet hadir memenuhi panggilan?
Sekarang giliran kamu dapat masalah, kamu langsung panggil-panggil Allah berdoa nangis-nangisan tiap hari berharap Allah cepet hadir nolongi?
Allah ya logikanya jawab gini;
"Nangis-nangiso kono,,, kowe biasane tak undang (semisal) sholat jamaah (adzan) rak tau semaur malah nduk cueki, tak kongkon ndang sholat mengka-mengko tok rak kelakon, tak kongkon nganggo jilbab rak dienggo-enggo, tak kongkon ojo maksiat yo seneng maksiat, ben kono, nangiso kono....."
Lalu kamu mau bagaimana?
Ini hukum timbal balik, adil. Hehehe
Pahami ini, "Kalau kamu mau menolong Allah Swt., maka kamu akan ditolong Allah Swt."
Menolong Allah, misalnya:
Disuruh beriman ya beriman, disuruh sholat, puasa, zakat, dan sebagainya ya menuruti sesuai aturannya.
Lalu dipanggil Allah supaya sholat berjamaah ya memenuhi panggilan, disuruh memakai hijab ya dipakai jilbabnya, dilarang bermaksiat ya jangan bermaksiat, dilarang pacaran ya jangan pacaran!
Loh coba,
Sekarang kamu mengadu-ngadu, "Mengapa", "Kenapa", "Bagaimana", minta-minta tolong karena permasalahanmu, karena hutangmu, karena pertengkaranmu, karena musibahmu bahkan karena pacarmu, karena kamu ingin itu begini, yang begini supaya begitu, kamu minta-minta tolong kepada Allah supaya masalah-masalahmu cepat selesai! Panggil-panggil Allah supaya cepet-cepet menolongmu.
Hmmm, coba;
Jika kamu dipanggil Allah cepat datangnya, maka jika kamu memanggil Allah, tentu Allah akan cepat mendatangimu, "Ada yang bisa Aku bantu?" dengan cepat masalahmu diselesaikan dan doamu cepat dikabulkan.
Nah, jika kamu dipanggil Allah (semisal) untuk sholat berjamaah (adzan), apa kamu langsung cepet-cepet hadir memenuhi panggilan?
Sekarang giliran kamu dapat masalah, kamu langsung panggil-panggil Allah berdoa nangis-nangisan tiap hari berharap Allah cepet hadir nolongi?
Allah ya logikanya jawab gini;
"Nangis-nangiso kono,,, kowe biasane tak undang (semisal) sholat jamaah (adzan) rak tau semaur malah nduk cueki, tak kongkon ndang sholat mengka-mengko tok rak kelakon, tak kongkon nganggo jilbab rak dienggo-enggo, tak kongkon ojo maksiat yo seneng maksiat, ben kono, nangiso kono....."
Lalu kamu mau bagaimana?
Ini hukum timbal balik, adil. Hehehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar