Rabu, 06 Januari 2016

Musik, Penyanyi, dan Kamr di Mata Islam



Kebanyakan remaja sekarang tidak pernah lepas dari yang namanya musik. Ketika  sedih, senang, menderita, bahagia, dan kesusahan, yang masuk ke telinga pasti musik sebagai upaya pelampiasan perasaan itu. Mengapa tidak Al-Quran? padahal Al-Quran memberi banyak manfaat bagi yang mendengarkan atau pun yang membaca, dari yang sakit atau pun yang sehat, pelajari selengkapnya tentang kasiat nyata Al-Quran oleh para peneliti dalam medis.


Kita bisa membadingkan, lebih berat manakah perbadingan pendengaran yang dianugerahkan Tuhan yang digunakan untuk mendengarkan isi Ayat-ayat Allah dengan mendengarkan musik. Mungkin ketika ada seorang yang membaca Al-Quran, atau ketika ada suara panggilan untuk shalat (adzan) tetapi kau masih asik dengan mengeraskan musik, atau malah menggunakan handset, ketika ada pembacaan Al-Quran di Masjid (Qira'ah) sampai panggilan Allah (Adzan), mungkin saat itu juga masih sibuk dengan musik, dari menonton di televisi atau hp karena begitu menghayatinya. Itu pun ketika masih ada orang yang mau membaca Al-Quran di (Qira') dengan dikeraskan, bagaimana jika sudah tidak ada? mungkin bisa kau lupa dengan bunyi ayat-ayat Al-Quran atas kesibukanmu untuk duniamu.  Atau juga ketika melihat konser, kau melalaikan shalat demi menonton idola (musik), ada juga yang menikmati dengan minuman keras, dan akhir berkelahi. Ah, banyak juga di sekelilingku. Bagaimana jika Tuhan kita meminta pertanggungjawaban atas semua yang diberikan kepadamu dan tidak kau gunakan untuk-Nya? Bagaimana jika Tuhan menanyakan-Nya? jawaban apakah yang akan kita berikan? padahal mulut kita dikunci, dan kulit, tangan, telinga pun akan memberikan kesaksian sendiri secara nyata. Padahal Tuhan sudah memperingatkan kepada kita pada surat Al-A'raf: 179, yang artinya, "dan sesungguhnya kami jadikan untuk si Neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai."


Siapakah yang termasuk orang-orang lalai? Tuhan memperingatkan bahwa di dalam Neraka Jahanam kebanyakan diisi oleh jin dan manusia. Manusia dan jin yang telah dianugerahkan hati (tidak seperti hewan) yang kebanyakan digunakan untuk kepentingan duniawi, (lebih sering digunakan untuk diserahkan semua perasaan ke sesama manusia/jin, mendalami, manghayati, dan menangis untuk manusia/jin, menangis karena cerita-cerita cinta, film, sinetron, pacar, sedangkan mereka tak pernah sesekali menangis karena ayat-ayat Allah yang berisi kabar dan peringatam, karena terlalu mencintai manusia/jin dibanding dengan ayat-ayat Allah, kebanyakan dialami pemuda-pemuda sekarang, bahkan mereka, orang tuanya, atau guru sudah menganggap suatu kewajaran sebagai anak muda, dan sesungguhnya syetan itu akan menyesatkan manusia dan jin yaitu dengan menyamarkan antara yang dosa seakan menjadi kebiasaan, yaitu "pacaran", dengan "pacaran" syetan lebih mempunyai kekuasaan/kemudahan untuk menjerumuskan manusia ke dalam kesesatan dan kelalaian. Mereka termasuk golongan orang lalai, dan jika diteruskan, maka Neraka Jahanam sebagai hukuman. seharusnya, lebih diutamakan, digunakan untuk mendalami, memahami isi, pokok-pokok Al-Quran (firman-firman Tuhan). Tuhan memperingatkan, bahwa manusia dan jin yang telah dianugerahkan hati digunakan untuk memahami ayat-ayat Allah. Manusia dan jin yang telah dianugerahkan mata, tetapi kebanyakan digunakan hanya untuk melihat hal-hal duniawi yang bersifat zina (dilarang oleh Allah) mereka termasuk golongan orang lalai, dan jika diteruskan maka hukumannya Neraka Jahanam. Seharusnya digunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, (misal bagaimana terjadinya siang dan malam, bulan dan bintang, diciptakannya binatang, manusia, jin, setan, dan malaikat, dan lain-lain, bahwa itu semua kekuasaan Tuhan Yang Maha Menciptakan). Tuhan memperingatkan bahwa manusia dan jin telah diperingatkan Allah untuk menggunakan mata yang telah dianugerahkan Tuhan untuk melihat, memahami tanda-tanda kebesaran Allah, dan semua kekuasaan Allah yang tak seorang pun mampu menciptakan atau mengada-adakan. Tuhan memperingatkan manusia dan jin telah dianugerahkan telinga, sebagai alat pendengaran yang jika kebanyakan digunakan untuk kepentingan duniawi (lebih banyak digunakan untuk mendengarkan musik, gosip, isu-isu yang kurang penting, aib orang lain, suara-suara/kata-kata kotor, syair-syair sihir, dan lain-lain) maka jika terus diteruskan, mereka termasuk golongan orang lalai, dan Neraka Jahanam sebagai balasannya. Tuhan memperingatkan dengan Neraka jahanam, bahwa manusia dan jin yang kebanyakan menggunakan telinganya untuk kepentingan duniawi/hal-hal negatif/hal-hal yang melalaikan ayat-ayat Tuhan termasuk golongan orang lalai. Tuhan memberi gambaran bahwa orang-orang yang lalai itu bagaikan/lebih rendah/lebih sesat dari binatang ternak, binatang ternak, misalnya ayam jago, ayam jago saja jika melihat malaikat, ia akan berkokok, dan itulah yang dikerjakan setiap kali tanpa terlalaikan (subuh, untuk membangunkan manusia dan jin). tetapi manusia yang diberi kelebihan hati, mata, telinga, jika tak bisa memanfaatkan dan menggunakan dengan baik sesuai apa yang telah diperintahkan Allah dan melalui Rasul-Nya (lebih mengutamakan duniawi) maka, amatlah terlalikan, dan tersesatkan, bahkan lebih sesat dari binatang ternak.


Banyak idola-idola dari band-band tertentu, seperti boyband, atau musisi, dan lain sebagainya. Yang kebanyakan isi lirik lagunya berupa pujian-pujian, tidak berlandaskan iman, bahkan melebihkan seseorang atas segala sesuatu (mendewakan manusia) ntah itu dari cinta, ilmu, akal, atau pun kedudukan. Apalagi band barat seperti Lady gaga, atau yang lain yang jika tidak tahu makna liriknya dapat menyesatkan orang. Ketahuilah Allah Maha Terpuji, Maha Tinggi, dan Maha Agung, Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya dan tidak ada seharusnya yang lebih dicintai dari-Nya. Secara tidak diketahui atau diketahui hal sedemikian dapat menjadikan musyrik, kemaksiatan, dan kekufuran yang diperbuat oleh manusia (perzinahan, musik, dan berbagai jenis minuman keras).


Masalah penyanyi wanita (biduanita) mengapa disinggung? dalam Islam sendiri wanita tidak boleh bersuara keras melebihi suara laki-laki, wanita adalah sosok yang lembut, penurut, dan lemah hati. wanita juga tidak boleh memeprlihatkan aurotnya (mulia dari rambut), berpakaian telanjang (ketat, tipis), memperlihatkan lekuk-lekuk kecantikan tubuhnya untuk orang selain suaminya, dan lain sebagainya. Wanita yang seperti ini tidak akan mencium bau surga. Bagaimana dengan penyanyi wanita yang kebanyakan tampil di Televisi atau di panggung-panggung? berteriak-teriak sekencang-kencangnya, berpakaian ketat, tipis, seksi, bahkan bercelana pendek, atau kaos ketat pendek, itu semua dilakukan hanya; untuk mengejar uang, kedudukan duniawi, mencari sebutan, harapan, cita-cita duniawi, kekayaan, rela mencalonkan diri sebagai penghuni neraka.


 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar